Senin, 15 Februari 2010

Kelahiran dan Kematian Alam Semesta

girl-sky

“Dari mana planet dan kita berasal?”… “Dari mana semua ini berawal?”… Mungkin ini adalah pertanyaan yang paling sering diperdebatkan para ilmuan. Saya akan membawa para Netsainers pergi 13,7 milyar tahun yang lalu untuk melihat bagaimana Alam semesta terbentuk, dari mana semua unsur berasal, dan bagaimana semua ini akan berakhir.

Teori Pembentukan Alam Semesta

Hingga Tahun 1928 banyak sekali teori bagaimana alam semesta ini berawal, dari teori ada dengan seketika sampai teori radikal yang mengatakan bahwa alam semesta tidak mempunyai awal maupun akhir, tapi semua itu hanyalah sebuah asumsi dan sama sekali tidak terbukti. Tuan Hubble Pada tahun 1929 sedang mengamati ledakan supernova, sinar yang super terang dari supernova itu membuatnya sadar bahwa galaksi didekatnya semakin menjauh pada setiap detiknya. Lalu dia mengamati frekuensi cahaya dari galaksi yang menjauh itu, apa yang dia dapat sangat mengejutkan, frekuensinya semakin menurun dan merubah warna cahaya galaksi itu menjadi merah. Perubahan warna yang radikal itu membuktikan bahwa alam semesta sedang memuai dengat sangat cepat!! Ketika itu dia menyadari bahwa dahulu kala alam semesta pernah saling berdekatan bahkan menyatu menjadi sebuah titik kecil, lalu energi yang besar membuatnya memuai. Kemudian teori Big Bang mulai diakui oleh dunia.

Awal di Dalam Kehampaan

Para ilmuan memperkirakan bahwa sebelum terjadi Big Bang tidak ada apa-apa, tidak ada materi dan energi, tidak ada ruang, bahkan tidak ada Waktu. Lalu entah dari mana muncul sebuah titik energi kecil yang kemudian energi ini memuai dan membesar kesegala penjuru, terciptalah ruang dan waktu. Pada saat itu alam semesta hanya dipenuhi oleh energi dan suhunya sangat panas.
Dua orang pegawai Bell Telephone bernama Tuan Penzias dan Tuan Wilson sedang memperbaiki gangguan gelombang elektromagnetik dengan antenanya, entah kenapa gelombang pengganggu ini tidak juga hilang, bahkan setelah sarang dan kotoran burung pada antenanya dibersihkan. Mereka menyadari bahwa gelombang tesebut berasal dari angkasa (gelombang ini dinamakan CMB, Cosmic Microwave Background) dan merupakan sebuah konsekuensi dari terjadinya Big Bang. Ini membuktikan bahwa entah bagaimana energi yang memenuhi alam semesta telah berubah menjadi materi yaitu foton. Keberadaan CMB juga membuktikan bahwa materi merupakan wujud lain dari energi, dan Rumus E=∆MC2 mendukung hal itu.
Tetapi ada masalah lain, ketika alam membentuk materi ia juga membentuk “sisi jahat” dari materi pula, ANTIMATERI. Jika keduanya bersentuhan maka materi yang tercipta akan dikonversi kembali ke energi secara utuh. Untunglah suhu yang cukup panas pada waktu itu membuat materi dan antimateri tidak bersentuhan sama sekali. Saat itu alam telah menciptakan atom pertama yaitu Hidrogen.
Pada saat itu suhu alam semesta tidak bisa menciptakan unsur yang lebih berat dari Hidrogen. Lalu bagaimana unsur-unsur yang lebih berat seperti besi tercipta?

Kelahiran ke-103 Materi Pembentuk Alam

Seiring terciptanya materi maka tercipta pula gravitasi, walaupun hidrogen memiliki masa yang teramat sangat kecil tetap saja dia membelokkan ruang dan waktu dengan kata lain memiliki gravitasi. Saat itu atom-atom hidrogen telah memenuhi alam semesta tetapi gravitasi mereka membuat mereka saling tarik menarik dan membentuk sebuah bola hidrogen yang besar. Pada suatu titik tertentu, inti bola hidrogen akan merasa “pengap”, ketika suhu intinya sampai pada suatu titik dimana reaksi thermonuklir bisa menopang dirinya sendiri maka terciptalah “pabrik” pencipta 103 unsur yang telah kita ketahui sampai saat ini, BINTANG.
Dua buah atom hidrogen akan membentuk satu buah atom helium, dua buah atom helium membentuk satu buah atom berium, dan seterusnya sampai pada terciptanya atom besi. Besi merupakan unsur yang “unik” karena suhu di inti bintang tidak mampu membuat besi melakukan reaksi nuklir menjadi unsur yang lebih berat. Lalu bagaimana unsur yang lebih berat seperti timbal, emas dan perak terbentuk? Satu-satunya jalan adalah kita membutuhkan suhu yang lebih panas dari suhu didalam inti bintang, SUPERNOVA.
Suhu ketika supernova terjadi bisa mencapai jutaan kali suhu didalam inti bintang, ini dikarenakan pada saat itu bukan hanya unsur hidrogen saja yang di bakar tetapi unsur-unsur yang lebih berat seperti besi juga ikut terbakar. Selanjutnya unsur-unsur yang lebih berat itu terlempar ke segala penjuru angkasa luas. Begitulah ke-103 materi pembentuk alam tercipta.

Akhir yang Suram

Bailklah kita sudah mengetahui bagaimana semua ini berawal, lalu bagaimana semua ini akan berakhir? Banyak orang percaya bahwa alam semesta didominasi oleh materi, sehingga suatu saat memuainya alam semesta akan berhenti dan memulai berdekatan kembali ke sebuah titik semula atau biasa disebut Big Crunch. Tapi penelitian baru-baru ini menunjukan memuainya alam semesta tidaklah melambat sama sekali melainkan dipercepat, ini membuktikan alam semesta didominasi oleh energi dan bukanlah oleh materi, energi yang mempercepat memuainya alam semesta yang dipercepat sampai saat ini belum diketahui sehingga kita menyebutnya “Energi Gelap”.

Ini menegaskan bahwa suatu saat nanti kita tidak akan melihat galaksi Andromeda, kita akan menjauh dari matahari, bahkan atom-atom di kuku kita akan saling menjauh. Di masa depan nanti semua atom yang ada di alam semesta akan terurai menjadi bentuk yang lebih kecil, proton akan terpisah dari neutron, quark akan terurai menjadi sesuatu yang lebih kecil dan seterusnya hingga alam semesta menjadi kosong dan yang tertinggal hanyalah waktu dan ruang yang sangat luas.

Ketidakhadiran orang-orang dari masa depan yang menghindari musnahnya alam semesta merupakan bukti kuat bahwa ras manusia tidak bisa selamat dari runtuhnya alam semesta. Walaupun banyak juga kemungkinan lain seperti manusia yang berpindah dimensi atau undang-undang perjalanan waktu yang melarang kontak dengan manusia masa lalu. Pada titik ini kita menyadari bahwa harta yang kita kumpulkan akan kembali ke dalam kehampaan, berawal dari kehampaan diakhiri dengan KEHAMPAAN.
Dari berbagai sumber.

foto:cumbriansky.files.wordpress.com

http://netsains.com/2009/08/kelahiran-dan-kematian-alam-semesta/

Bumi dan Matahari
Bumi, seperti kita tahu lebih dari 5 milyar manusia hidup di planet yang dinamakan BUMI bentuknya bulat agak pipih bagian atasnya dinamakan kutub utara, dan bagian bawanya kutub selatan. Bumi yang kita tumpangi ini berputar pada porosnya/Rotasi dengan kecepatan 1669 Km/jam, dan juga berputar berputar mengelilingi matahari/Revolusi yang jaraknya 150 juta Km dengan kecepatan 107.000 Km/jam, pergerakan bumi mengitari matahari karena adanya daya tarik antara bumi dan matahari sehingga bumi akan selalu pada orbitnya.
Matahari yang kia miliki ini diameternya 200 kali diameter bumi kita, sedangkan material penyusun matahari adalah gas Hidrogen yang selalu bereaksi secara termnuklir menjadi gas Helium. Matahari dikatagorikan sebagai bintang, sedangkan bintang dialam raya ini besarnya bermacam macam ada yang lebih besar dari matahari, atau lebih kecil bahkan para ilmuwan astronomi berhasil menemukan bintang yang ukurannya 1500 kali besar matahari yaitu bintang MU-CEPE begitu besarnya ukurannya tapi terlhat kecil apabila kita lihat dari bumi kita. ya itu karena jarak bintang tersebut sangat jauh dari bumi kita. berapakah jarak bintang terdekat ? menurut pakar Astronomi yaitu 8 tahun Cahaya, jadi berapa Km apabila disamakan dengan ukuran Km ?
kecepatan Cahaya adalah 300.000 Km/detik jadi apabila cahaya membutuhkan waktu 8 tahun maka untuk mencapai bintang terdekat kita membutuhkan waktu berapa tahun ya ...........?
Jarak dalm Km = 8 tahun x 365 hari x 24 jam x 60 menit x 60 detik x 300.000 Km
= 75.686.400.000.000 km sekitar 75 triliun Km
sungguh jarak yang tidak pernah terbayangkan, dan seandainya kita pergi kesana berapa tahunkah waktu yang kita butuhkan .................? mari kita hitung dengan matematika semua bergantung pada kecepatan pesawatnya, kita ambil contoh andai kita menggunakan pesawat Challenger yang berkecepatan 20.000 Km/jam untuk pergi kesana berapa lamakah kita sampai ditujuan sehari, sebulan, setahun, 10 tahun, 100 tahun, kita sudah mati sebelum sampai disana, untuk sampai disana kita membutuhkan waktu 428 tahun kira kira setara dengan 5 - 6 generasi Subhanallah............................
dikutip dari buku Pusaran energi Ka'bah
http://id.shvoong.com/exact-sciences/astronomy/1845834-alam-semesta/




Bima Sakti

Dari Wikipedia Bahasa Melayu, ensiklopedia bebas.

(Dilencongkan dari Galaksi Bima Sakti)
Lompat ke: pandu arah, gelintar
Galaksi Bima Sakti
Milky Way IR Spitzer.jpg
Imej inframerah teras galaksi Bima Sakti
Data pemerhatian
Jenis SBbc (galaksi pilin berpalang)
Ukur lilit 100,000 tahun cahaya
Ketebalan 1,000 tahun cahaya (bintang)
Bilangan bintang 200 hingga 400 bilion
Bintang tertua 13.2 bilion tahun
Jisim 5.8×1011 M
Jarak antara Matahari dengan pusat galaksi 26,000 ± 1400 tahun cahaya
Tempoh putaran galaksi Matahari 220 tahun cahaya (putaran negatif)
Tempoh putaran pola pilin 50 juta tahun[1]
Tempoh putaran pola palang 15 to 18 juta tahun[1]
Kelajuan relatif kepada rangka rehat CMB 552 km/s[2]
Lihat juga: Galaksi, Senarai galaksi
Kotak ini: papar bincang sunting

Galaksi Bima Sakti (Milky Way - terjemahan daripada Bahasa Latin: Via Lactea, berasal daripada Bahasa Greek: Γαλαξίας (Galaxias) kadang kala merujuk kepada "the Galaxy"), adalah galaksi pilin berpalang yang merupakan sebahagian galaksi Kumpulan Tempatan dan terletaknya Sistem Suria. Satah galaksi Bima Sakti dapat dilihat dari Bumi sebagai jalur cahaya di langit malam dan rupa jalur cahaya berkenaan merupakan inspirasi kepada nama galaksi ini.

Sesetengah sumber mengatakan sebenarnya istilah Milky Way sepatutnya merujuk secara eksklusifnya kepada pemerhatian jalur cahaya berkenaan, sementara nama penuh Milky Way Galaxy atau disebut sebagai the Galaxy seharusnya digunakan bagi menerangkan galaksi berkenaan sebagai astrofizikal seluruhnya.[3][4][5]

Isi kandungan

[sorok]

[sunting] Pandangan dari Bumi

Galaksi Bima Sakti, sebagaimana pandangannya dari Bumi yang berada pada salah satu lengan galaksi pilin (lihat kedudukan Matahari), kelihatan sebagai jalur berkabut daripada cahaya putih dalam langit malam melengkung melintasi seluruh sfera cakerawala yang bermula dari bintang-bintang dan bahan lain yang terletak dalam satah galaksi. Kecondongan satah Bima Sakti adalah kira-kira 60° pada ekliptik (satah orbit bumi) dengan Kutub Galaksi Utara yang berada jarak hamal 12j 49m, kecuraman +27.4° (B1950) berhampiran beta Comae Berenices. Kutub Galaksi Selatan adalah berhampiran alpha Sculptoris.

Pusat galaksi terletak dalam arah Sagittarius dan kemudiannya, Bima Sakti "bergerak" (ke arah barat) melalui Scorpius, Ara, Norma, Triangulum Australe, Circinus, Centaurus, Musca, Crux, Carina, Vela, Puppis, Canis Major, Monoceros, Orion & Gemini, Taurus, Auriga, Perseus, Andromeda, Cassiopeia, Cepheus & Lacerta, Cygnus, Vulpecula, Sagitta, Aquila, Ophiuchus, Scutum dan balik kepada Sagittarius.

Bima Sakti tampak paling terang dalam arah buruj Sagittarius, ke arah pusat galaksi. Jika dibandingkan dengan khatulistiwa cakerawala, ia bergerak sejauh buruj Cassiopeia di utara dan buruj Crux di selatan, menunjukkan kecondongan satah khatulistiwa Bumi dan satah ekliptik yang tinggi dibandingkan dengan satah galaksi. Fakta bahawa Bima Sakti membahagikan langit malam kepada lebih kurang dua hemisfera yang sama menunjukkan bahawa Sistem Suria berada dekat dengan satah galaksi. Bima Sakti mempunyai permukaan kecerahan yang agak rendah menyebabkan ia sukar dilihat dari kedudukan bandar mahupun subbandar manapun yang dijejaskan oleh pencemaran cahaya.

[sunting] Saiz

Cakera najam galaksi Bima Sakti mempunyai garis pusat lebih kurang 100,000 tahun cahaya dan purata ketebalannya dipercayai kira-kira 1,000 tahun cahaya.[6] Bima Sakti juga dipercayai mempunyai kira-kira 200 bilion bintang[7] dan mungkin lebih 400 bilion bintang[8], angka sebenar bergantung kepada bilangan bintang yang mempunyai jisim yang sangat rendah di mana belum pasti sepenuhnya. Jauh di luar cakera najam mengandungi gas yang lebih tebal. Pemerhatian baru-baru ini menunjukkan bahawa cakera bergas Bima Sakti mempunyai ketebalan sekitar 12,000 tahun cahaya - 2 kali ganda nilai yang diterima sebelum ini.[9] Sebagai panduan kepada skala fizikal relatif Bima Sakti, jika telah dikurangkan kepada 130 km (80 batu) diameter, Sistem Suria pasti cuma 2 mm (0.08 inci) lebar.

Halo Galaksi menjangkau luar tetapi terhad dalam saiz oleh orbit dua satelit Bima Sakti, Awan Magellan Besar dan Kecil di perigalaktikon pada ~180,000 tahun cahaya.[10]

[sunting] Umur

Meteor Perseid hijau dan merah meteor lalu di kawasan langit hanya di bawah Bima Sakti pada Ogos 2007.

Amatlah sukar bagi menentukan umur di mana Bima Sakti telah dibentuk, namun umur bintang tertua di Bima Sakti yang dijumpai setakat ini berusia lebih kurang 13.3 bilion tahun, hampir setua dengan alam semesta itu sendiri.

Anggaran tersebut berdasarkan pada kajian yang dilakukan oleh sepasukan ahli astronomi pada tahun 2004 menggunakan Spektrograf Echelle Penglihatan-UV dari teleskop yang amat besar bagi mengukur untuk pertama kalinya, kandungan berilium pada dua bintang dalam kelompok globul NGC 6397.[11] Dari penyelidikan tersebut, masa berlalu antara penaikan generasi pertama bintang dalam seluruh galaksi dan genersi pertama bintang dalam kelompok telah disimpulkan kepada 200 bilion hingga 300 bilion tahun. Dengan memsukkan umur anggaran bintang dalam kelompok globul (13.4 ± 0.8 bilion tahun), mereka menganggar umur bintang tertua dalam Bima Sakti iaitu 13.6 ± 0.8 bilion tahun.

Berdasarkan penerangan di atas, cakera galaksi yang nipis dianggarkan telah dibentuk antara 6.5 dan 10.1 bilion tahun dahulu.

[sunting] Komposisi dan struktur

Kajian pada tahun 2008 telah mencadangkan Bima Sakti adalah galaksi pilin berpalang. Pengarang mengesyorkan Messier 109 sebagai salah satu contoh yang munasabah.[12]

Bima Sakti terdiri daripada bahagaian teras berbentuk palang yang dikelilingi cakera gas, debu dan bintang yang membentuk empat struktur lengan yang jelas yang berlingkar-lingkar keluar dalam corak pilin logaritma (lihat Lengan pilin). Taburan jisim dalam Bima Sakti hampir serupa pengelasan Hubble Sbc, di mana galaksi pilin yang mempunyai lengan belitan agak longgar.[13] Ahli astronomi pada tahun 1980-an pada mulanya mengesyaki bahawa Bima Sakti merupakan galaksi pilin berpalang[14] lebih daripada galaksi pilin biasa dan rasa sangsi mereka telah disahkan oleh pencerapan Teleskop Angkasa Lepas Spitzer pada tahun 2005[15] di mana menunjukkan palang pusat galaksi terbabit menjadi lebih besar daripada yang disangka sebelum ini. Pada tahun 2006, jisim Bima Sakti dikatakan lebih kurang 5.8×1011 jisim suria (M)[16][17][18] yang mengandungi 200 hingga 400 bilion bintang. Magnitud penglihatan terkamir mutlak telah dianggarkan menjadi -20.9. Kebanyakan jisim Bima Sakti dipertimbang menjadi jirim hitam, membentuk halo jirim hitam dengan anggaran 600-3,000 bilion M yang mungkin tersebar sama rata.[18]

[sunting] Pusat galaksi

Rencana utama: Pusat galaksi

Cakera galaksi, di mana membonjol keluar di pusat galaksi, mempunyai garis pusat antara 70,000 dan 100,000 tahun cahaya.[19] Jarak dari Matahari dengan pusat galaksi kini dianggarkan 26,000 ± 1400 tahun cahaya sementara anggaran lebih lama mungkin sejauh 35,000 tahun cahaya.

Pusat galaksi melindungi objek padat yang mempunyai jisim yang sangat besar (bernama Sagittarius A*), disyaki menjadi lohong hitam supermasif. Kebanyakan galaksi telah dipercayai mempunyai lohong hitam supermasif di bahagian pusatnya.[20]

Palang galaksi ini dikatakan 27,000 tahun cahaya panjang, tersebar ke pusatnya pada sudut 44 ± 10 darjah pada garisan antara Matahari dan pusat Bima Sakti. Ia membentuk terutamanya bintang merah, dipercayai menjadi kuno (lihat kerdil merah, raksasa merah). Palang diselubungi oleh gegelang dipanggil "gelang 5-kpk" yang mengandungi pecahan besar molekul hidrogen yang wujud di galaksi tersebut, di samping kebanyakan aktiviti pembentukan bintang Bima Sakti.[21]

[sunting] Lengan pilin

Setiap lengan pilin menggambarkan lengan logaritma (sebagaimana lengan pada setiap galaksi pilin keseluruhannya) dengan sudut anggul lebih kurang 12°. Ini dipercayai menjadi empat lengan pilin besar di mana semuanya bermula dari pusat Bima Sakti. Berikut adalah nama lengan berserta imej di sebelah kiri:

Struktur tercerap dan tertentu luar lengan pilin.
Warna Lengan

3-kpk dan Lengan Perseus

Lengan Norma dan Cygnus (Mengikut lanjutan penemuan baharu)

Lengan Scutum-Crux

Lengan Carina dan Sagittarius
Terdapat sekurang-kurangnya dua lengan atau susuh termasuk:

Lengan Orion (di mana terletaknya Sistem Suria dan Matahari)

Di luar lengan pilin besar adalah Gegelang Luaran atau Gegelang Monoceros, sebuah gegelang bintang di sekeliling Bima Sakti telah dicadangkan oleh Brian Yanny and Heidi Jo Newberg di mana terdiri daripada gas dan bintang yang koyak daripada galaksi lain berbilion-bilion yang lalu.

Meskipun biasa bagi kebanyakan galaksi, penyebaran jirim dalam Bima Sakti adalah seperti kelajuan orbit bagi kebanyakan bintang dalam galaksi berkenaan tidak bergantung sepenuhnya kepada jarak dari pusatnya. Jauh dari bonjol pusat atau sembir luaran, halaju najam biasa di antara 210 dan 240 km/s.[22] Justeru itu, tempoh orbit bintang biasa adalah langsung sahaja kepada panjang laluan yang dilalui. Ini situasi yang berbeza dalam Sistem Suria di mana dua jasad dinamik graviti paling menonjol dan orbit berlainan dijangka mempunyai halaju yang agak berbeza dikaitkan dengannya. Perbezaan ini merupakan salah satu bahan bukti yang besar bagi kewujudan jirim hitam. Aspek lain yang menarik dikenali "masalah putar" lengan pilin. Jika seseorang mempercayai bahawa bahagian dalam lengan berputar lebih pantas daripada bahagian luar, kemudian Bima Sakti akan berputar sehingga struktur pilin berkurang. Tetapi ini bukanlah yang diperhatikan dalam galaksi pilin; sebaliknya ahli astronomi menyarankan bahawa lengan pilin dibentuk hasil gelombang ketumpatan jirim datang dari pusat galaksi. Ini mengibaratkan kesesakan lalu lintas yang bergerak di lebuh raya - semua kereta bergerak tetapi terdapat juga kawasan kereta bergerak perlahan. Oleh itu, hasil sebegini dalam beberapa lengan pilin di mana di situ mempunyai banyak bintang dan gas. Model tersebut juga serupa dengan pertambahan pembentukan bintang dalam atau berhampiran lengan pilin; gelombang mampatan meningkatkan ketumpatan molekul hidrogen dan protobintang.

Tanggapan pelukis tentang struktur pilin Bima Sakti dengan dua major, lengan najam dan palang.[23]

Pemerhatian pada tahun 2008 oleh Robert Benjamin dari Universiti Wisconsin-Whitewater mencadangkan bahawa Bima Sakti hanya memiliki dua lengan najam iaitu lengan Perseus dan lengan Scutum-Centaurus. Lengan yang selebihnya adalah kecil atau lengan tambahan.[23]

[sunting] Halo

Cakera galaksi dikelilingi oleh halo sferoid dari bintang tua dan kelompok globul di mana 90% terletak dalam 100,000 tahun cahaya,[24] menyarankan halo sferoid bergaris pusat 200,000 tahun cahaya. Namun, beberapa kelompok globul telah dijumpai lebih jauh seperti PAL 4 dan AM1 lebih 200,000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Sementara cakera yang mengandungi gas dan debu di mana menutup pandangan sesetengah panjang gelombang dan tiada komponen sferoid. Pembentukan bintang yang aktif berlaku dalam cakera (khususnya dalam lengan pilin yang merupakan kawan berketumpatan tinggi) tetapi bukannya dalam halo. Kelompok terbuka juga terjadi terutamanya dalam cakera.

Penemuan akhir-akhir ini menyatakan bahawa cakera Galaksi Andromeda memanjang lebih jauh daripada yang ditafsirkan sebelumnya,[25] kebarangkalian cakera Bima Sakti memanjang lebih jauh adalah jelas dan ini menyokong bukti penemuan baharu pemanjangan Lengan Luaran pada Lengan Cygnus.[26] Dengan penemuan Galaksi Elips Kerdil Sagittarius menyusuli penemuan puing reben galaksi sebagaimana orbit kutub Sagittarius dan interaksinya dengan Bima Sakti yang mengoyakkannya berjauhan antara satu sama lain. Begitu juga dengan penemuan Galaksi Kerdil Canis Major, didapati bahawa gegelang puing galaksi dari interaksinya dengan Bima Sakti yang mengelilingi cakera galaksi.

Pada 9 Januari 2006, Mario Jurić dan rakannya dari Universiti Princeton telah mengumumkan bahawa Pencerap Langit Digital Sloan telah menjumpai struktur yang amat besar dan berbaur di langit selatan (tersebar melintasi keluasan sekitar 5,000 kali ganda saiz bulan penuh) dalam Bima Sakti yang tidak sesuai dengan model semasa. Himpunan bintang bermula hampir berserenjang dengan satah lengan pilin Bima Sakti. Tafsiran mencadangkan bahawa galaksi kerdil bergabung dengan Bima Sakti. Galaksi berkenaan dinamai Alur Najam Virgo buat sementara waktu dan ditemui dalam arah Virgo kira-kira 30,000 tahun cahaya jauhnya.

[sunting] Kedudukan Matahari

Matahari (begitu juga Bumi dan Sistem Suria) mungkin terletak dekat sembir dalam Lengan Orion milik galaksi ini, dalam Sasul Tempatan atau Jalur Gould, berada pada jarak 7.62±0.32 kpk dari pusat galaksi.[27][28][29][30] Jarak antara lengan tempatan dan lengan berikutnya, Lengan Perseus adalah lebih kurang 6,500 tahun cahaya.[31] Matahari, begitu juga Sistem Suria ditemui di zon galaksi boleh didiami.

Apeks haluan Matahri atau puncak suria merupakan arah perjalanan Matahari melalui angkasa lepas dalam Bima Sakti. Arah am pergerakan galaksi Matahari adalah ke arah bintang Vega berhampiran buruj Hercules, secara kasarnya bersudut 60° langit ke arah pusat galaksi. Orbit Matahari di sekeliling Bima Sakti dijangka secara kasarnya elips dengan tambahan pengusikan disebabkan oleh taburan jisim tidak seragam dan lengan pilin galaksi. Tambahan pula, Matahari berayun ke atas dan ke bawah berbanding dengan satah galaksi kira-kira 2.7 kali ganda per orbit. Ini sangat serupa dengan bagaimana pengayun harmonik ringkas berfungsi tanpa daya seret. Oleh sebab ketumpatan bintang yang lebih tinggi hampir kepada satah galaksi, ayunan terbabit kerapkali sama dengan jisim peristiwa pemupusan Bumi, mungkin disebabkan oleh peningkatan peristiwa hentaman.[32]

Sistem Suria memerlukan lebih kurang 225-250 juta tahun bagi melengkapkan satu orbit galaksi (tahun galaksi),[33] jadi ia mesti melengkapkan 20-25 orbit semasa masa hayat Matahari dan ke-1/1250 putaran sejak evolusi manusia. Kelajuan orbit Sistem Suria di sekeliling pusat Bima Sakti adalah lebih kurang 220 km/s. Dengan kelajuan ini, ia memerlukan 1,400 tahun bagi Sistem Suria bergerak pada jarak 1 tahun cahaya, atau 8 hari untuk bergerak 1 AU.[34]

[sunting] Persekitaran

Pandangan inframerah lebar Galaksi Bima Sakti dari Teleskop Angkasa Spitzer yang menghailkan 800,000 keping bingkai. Ini merupakan imej inframerah Bima Sakti yang paling terperinci setakat ini.

Bima Sakti dan Galaksi Andromeda merupakan sistem perduaan galaksi pilin gergasi yang tergolong dalam kumpulan 50 galaksi terikat tertutup yang disebut sebagai Kumpulan Tempatan, sebahagian daripada Supergugus Virgo.

Dua galaksi yang lebih kecil dan sebuah galaksi kerdil dalam Kumpulan Tempatan mengelilingi Bima Sakti. Galaksi yang terbesar pula ialah Awan Magellan Besar dengan garis pusat 20,000 tahun cahaya. Teman terdekatnya ialah Awan Magellan Kecil. Aliran Magellan adalah panahan ganjil gas hidrogen neutral yang bersambung dengan dua galaksi kecil berkenaan. Aliran ini dikatakan telah diheret dari Awan Magellan dalam interaksi pasang surut dengan Bima Sakti. Sesetengah galaksi kerdil yang mengelilingi Bima Sakti ialah Galaksi Kerdil Major Canis (yang terdekat), Galaksi Elips Kerdil Sagittarius, Galaksi Kerdil Ursa Minor, Galaksi Kerdil Sculptor, Galaksi Sferoid Kerdil Sextans, Galaksi Sferoid Kerdil Fornax, and Galaksi Sferoid Kerdil Leo I. Galaksi kerdil Bima Sakti terkecil hanya 500 tahun cahaya diameter. Ini termsuklah Galaksi Sferoid Kerdil Carina, Galaksi Sferoid Kerdil Draco dan Galaksi Sferoid Kerdil Leo II, mungkin terdapat galaksi kerdil yang tidak dikesan di mana terikat secara dinamik kepada Bima Sakti. Pemerhatian menerusi zon elakan sering kali menjumpai galaksi berhampiran dan jauh yang baharu. Sesetengah galaksi mengandungi banyak gas dan debu yang menghalang pengesanan setakat ini.

Pada Januari 2006, penyelidik telah melaporkan berlakunya herotan cakera Bima Sakti yang berpunca oleh riak atau getaran yang dihasilkan oleh Awan Magellan Besar dan Kecil sebagaimana mereka mengelilingi Bima Sakti, menyebabkan getaran pada frekuensi tertentu apabila mereka melalui tepi Bima Sakti.[35] Sebelum ini, kedua-dua galaksi berkenaan, sekitar 2% jisim Bima Sakti dianggap terlalu kecil untuk mempengaruhi Bima Sakti. Bagaimanapun, dengan mengubah jirim hitam kepada kira-kira (Penukaran ini menghasilkan lebih kurang 20 kali ganda jirim Bima Sakti), pergerakan kedua-dua galaksi ini mewujudkan olak buri yang mempengaruhi Bima Sakti. Pengiraan ini adalah berdasarkan model komputer oleh Martin Weinberg dari Universiti Massachusetts Amherst. Dalam model tersebut, jirim hitam tersebar keluar dari cakera galaksi dengan lapisan gas yang dikenali. Akibatnya kesan graviti Awan Magellan telah meningkat apabila melalui Bima Sakti.

Ukuran semasa mencadangkan Galaksi Andromeda merapati Bima Sakti selaju 100 hingga 140 km/s dan mungkin berlanggar sesama sendiri 3 hingga 4 bilion tahun lagi, bergantung pada kepentingan komponen sisi tidak dikenali kepada pergerakan nisbi galaksi. Andai kata perlanggaran ini terjadi, Matahari dan bintang yang lain dalam Bima Sakti barangkali tidak berlanggar dengan bintang dalam Galaksi Andromeda, namun kedua-dua galaksi berkenaan bercantum menjadi galaksi elips tunggal yang mengambil masa kira-kira 1 bilion tahun.[36]

[sunting] Halaju

Secara umumnya, halaju mutlak sesuatu objek menerusi angkasa lepas bukanlah persoalan yang bermakna berdasarkan teori kerelatifan khas Einstein yang menegaskan bahawa tiada rangka rujukan inersia yang "lebih baik" di angkasa lepas di mana untuk dibandingkan dengan gerakan Bima Sakti. (Gerakan mesti menetapkan berkenaan dengan objek lain.)

Ahli astronomi percaya Bima Sakti bergerak selaju 600 km/s berbanding dengan galaksi berdekatan lain. Kebanyakan kajian baru-baru ini menganggarkan julat dari 130 km/s hingga 1,000 km/s. Jika Bima Sakti bergerak pada 600 km/s, Bumi bergerak sejauh 51.84 juta km setiap hari atau lebih 18.9 bilion km setiap tahun, lebih kurang 4.5 kali ganda jarak terdekat dari Pluto. Bima Sakti dikatakan bergerak ke arah buruj Hydra dan mungkin satu hari nanti menjadi ahli rapat Gugusan Virgo.

Pemerhatian yang berasingan yang disediakan sinaran latar mikrogelombang kosmos (CMB) mengesahkan Bima Sakti bergerak sekitar 552 km/s[2] berkenaan dengan foton CMB. Gerakan ini diperhati oleh satelit seperti COBE dan WMAP sebagai penyebaran dwikutub kepada CMB, sebagaimana foton dalam keseimbangan di dalam bingkai CMB mendapat anjakan biru dalam arah gerakan dan anjakan merah dalam arah bertentangan.

[sunting] Rujukan

  1. 1.0 1.1 Bissantz, Nicolai (2003). "Gas dynamics in the Milky Way: second pattern speed and large-scale morphology". Monthly Notices of the Royal Astronomical Society 340: 949. DOI:10.1046/j.1365-8711.2003.06358.x. Templat:ArXiv.
  2. 2.0 2.1 Kogut, A.; Lineweaver, C.; Smoot, G. F.; Bennett, C. L.; Banday, A.; Boggess, N. W.; Cheng, E. S.; de Amici, G.; Fixsen, D. J.; Hinshaw, G.; Jackson, P. D.; Janssen, M.; Keegstra, P.; Loewenstein, K.; Lubin, P.; Mather, J. C.; Tenorio, L.; Weiss, R.; Wilkinson, D. T.; Wright, E. L. (1993). "Dipole Anisotropy in the COBE Differential Microwave Radiometers First-Year Sky Maps". Astrophysical Journal 419: 1. DOI:10.1086/173453. URL dicapai pada 2007-05-10.
  3. Freedman, Roger A.; Kaufmann, William J. (2007). Universe, p. 605, WH Freeman & Co.. ISBN 0-7167-8584-6.
  4. "Galaxies — Milky Way Galaxy". Encyclopedia Britannica 19. (1998). Encyclopedia Britannica, Inc..p. 618
  5. Pasachoff, Jay M. (1994). Astronomy: From the Earth to the Universe, p. 500, Harcourt School. ISBN 0-03-001667-3.
  6. Christian, Eric; Samar, Safi-Harb. "How large is the Milky Way?". http://imagine.gsfc.nasa.gov/docs/ask_astro/answers/980317b.html. Retrieved 2007-11-28.
  7. Sanders, Robert. "Milky Way galaxy is warped and vibrating like a drum", UCBerkeley News, January 9, 2006. Dicapai pada 2006-05-24.
  8. Frommert, H.; Kronberg, C. (August 25, 2005). "The Milky Way Galaxy". SEDS. http://www.seds.org/messier/more/mw.html. Retrieved 2007-05-09.
  9. "Milky Way fatter than first thought". The Sydney Morning Herald. Australian Associated Press. 2008-02-20. http://news.smh.com.au/milky-way-fatter-than-first-thought/20080220-1tbv.html. Retrieved 2008-04-24.
  10. Connors, et al. (2007). "N-body simulations of the Magellanic stream". Monthly Notices of the Royal Astronomical Society. DOI:10.1111/j.1365-2966.2006.10659.x. URL dicapai pada 2007-01-26.
  11. Eduardo F. del Peloso a1a, Licio da Silva a1, Gustavo F. Porto de Mello and Lilia I. Arany-Prado (2005), "The age of the Galactic thin disk from Th/Eu nucleocosmochronology: extended sample" (Proceedings of the International Astronomical Union (2005), 1: 485–486 Cambridge University Press)
  12. "The Milky Way: A New Galactic Self-Portrait," Planetary Radio, June 23, 2008, containing an interview with Robert Benjamin and Thomas Dame.
  13. Ortwin, Gerhard (2002). "Mass distribution in our Galaxy". Space Science Reviews 100 (1/4): 129–138. DOI:10.1023/A:1015818111633. URL dicapai pada 2007-03-14.
  14. Chen, W.; Gehrels, N.; Diehl, R.; Hartmann, D. (1996). "On the spiral arm interpretation of COMPTEL ^26^Al map features". Space Science Reviews 120: 315–316. URL dicapai pada 2007-03-14.
  15. McKee, Maggie. "Bar at Milky Way's heart revealed", New Scientist, August 16, 2005. Dicapai pada 2007-05-09.
  16. Karachentsev, I. D.; Kashibadze, O. G. (2006). "Masses of the local group and of the M81 group estimated from distortions in the local velocity field". Astrophysics 49 (1): 3–18. DOI:10.1007/s10511-006-0002-6.
  17. Vayntrub, Alina (2000). "Mass of the Milky Way". The Physics Factbook. http://hypertextbook.com/facts/2000/AlinaVayntrub.shtml. Retrieved 2007-05-09.
  18. 18.0 18.1 Battaglia, G.; Helmi, A.; Morrison, H.; Harding, P.; Olszewski, E. W.; Mateo, M.; Freeman, K. C.; Norris, J.; Shectman, S. A. (2005). "The radial velocity dispersion profile of the Galactic halo: Constraining the density profile of the dark halo of the Milky Way" (abstract). Monthly Notices of the Royal Astronomical Society 364: 433–442. URL dicapai pada 2007-05-09.
  19. Grant. J.; Lin, B.. "The Stars of the Milky Way", Fairfax Public Access Corporation. Dicapai pada 2007-05-09.
  20. Blandford, R.D. (1999). "Origin and evolution of massive black holes in galactic nuclei". Galaxy Dynamics, proceedings of a conference held at Rutgers University, 8–12 Aug 1998,ASP Conference Series vol. 182. http://adsabs.harvard.edu/cgi-bin/nph-bib_query?bibcode=1999ASPC..182...87B&db_key=AST&data_type=HTML&format=&high=455327e36328623.
  21. Staff (September 12 2005). "Introduction: Galactic Ring Survey". Boston University. http://www.bu.edu/galacticring/new_introduction.htm. Retrieved 2007-05-10.
  22. Imamura, Jim (August 10 2006). "Mass of the Milky Way Galaxy". University of Oregon. http://zebu.uoregon.edu/~imamura/123/lecture-2/mass.html. Retrieved 2007-05-10.
  23. 23.0 23.1 Benjamin, R. A. (2008). "The Spiral Structure of the Galaxy: Something Old, Something New...". in Beuther, H.; Linz, H.; Henning, T. (ed.). Massive Star Formation: Observations Confront Theory. 387. Astronomical Society of the Pacific Conference Series. pp. 375. http://adsabs.harvard.edu/abs/2008ASPC..387..375B. laysource=Space.com Lay summary (2008-06-03).
    See also Bryner, Jeanna. "New Images: Milky Way Loses Two Arms", Space.com, 2008-06-03. Dicapai pada 2008-06-04.
  24. Harris, William E. (February 2003). "Catalog of Parameters for Milky Way Globular Clusters: The Database" (text). SEDS. http://www.seds.org/messier/xtra/data/mwgc.dat.txt. Retrieved 2007-05-10.
  25. Ibata, R.; Chapman, S.; Ferguson, A. M. N.; Lewis, G.; Irwin, M.; Tanvir, N. (2005). "On the accretion origin of a vast extended stellar disk around the Andromeda galaxy". Astrophysical Journal 634 (1): 287–313. DOI:10.1086/491727. URL dicapai pada 2007-05-10.
  26. "Outer Disk Ring?". SolStation. http://www.solstation.com/x-objects/gal-ring.htm. Retrieved 2007-05-10.
  27. Reid, Mark J. (1993). "The distance to the center of the Galaxy". Annual review of astronomy and astrophysics 31: 345–372. DOI:10.1146/annurev.aa.31.090193.002021. URL dicapai pada 2007-05-10.
  28. Eisenhauer, F.; Schödel, R.; Genzel, R.; Ott, T.; Tecza, M.; Abuter, R.; Eckart, A.; Alexander, T. (2003). "A Geometric Determination of the Distance to the Galactic Center". The Astrophysical Journal 597: L121–L124. DOI:10.1086/380188. URL dicapai pada 2007-05-10.
  29. Horrobin, M.; Eisenhauer, F.; Tecza, M.; Thatte, N.; Genzel, R.; Abuter, R.; Iserlohe, C.; Schreiber, J.; Schegerer, A.; Lutz, D.; Ott, T.; Schödel, R. (2004). "First results from SPIFFI. I: The Galactic Center" (PDF). Astronomische Nachrichten 325: 120–123. DOI:10.1002/asna.200310181. URL dicapai pada 2007-05-10.
  30. Eisenhauer, F. et al. (2005). "SINFONI in the Galactic Center: Young Stars and Infrared Flares in the Central Light-Month". The Astrophysical Journal 628 (1): 246–259. DOI:10.1086/430667. URL dicapai pada 2007-08-12.
  31. English, Jayanne. "Exposing the Stuff Between the Stars", Hubble News Desk, 1991-07-24. Dicapai pada 2007-05-10.
  32. Gillman, M. and Erenler, H. (2008). "The galactic cycle of extinction". International Journal of Astrobiology 7. DOI:10.1017/S1473550408004047. URL dicapai pada 2008-04-11.
  33. Leong, Stacy (2002). "Period of the Sun's Orbit around the Galaxy (Cosmic Year)". The Physics Factbook. http://hypertextbook.com/facts/2002/StacyLeong.shtml. Retrieved 2007-05-10.
  34. Garlick, Mark Antony (2002). The Story of the Solar System, 46, Cambridge University. ISBN 0521803365.
  35. University of California, Berkeley (2006-01-09). Milky Way galaxy is warped and vibrating like a drum. Kenyataan akhbar. Dicapai pada 2007-10-18.
  36. Wong, Janet. "Astrophysicist maps out our own galaxy's end", University of Toronto, April 14, 2000. Dicapai pada 2007-01-11.

[sunting] Pautan luar

Commons-logo.svg
Wikimedia Commons mempunyai media mengenai:
Galaksi Bima Sakti
http://ms.wikipedia.org/wiki/Galaksi_Bima_Sakti

Bumi

Dari Wikipedia Bahasa Melayu, ensiklopedia bebas.

Lompat ke: pandu arah, gelintar
Bumi Astronomical symbol of Earth
A color image of Earth as seen from Apollo 17.
Fotograf bumi "Blue Marble" yang terkenal, diambil dari Apollo 17.
Epoch J2000
Aphelion 152,097,701 km
(1.016 710 333 5 AU)
94,509,130 batu
Perihelion 147,098,074 km
(0.983 289 891 2 AU)
91,402,725 batu
Paksi semi-major 149,597,887.5 km
(1.000 000 112 4 AU)
92,956,041 batu
Esentrisiti 0.016 710 219
Purata kelajuan orbit 29.783 km/s
(107,218 km/j)
Kecondongan 0
(7.25° to Sun's equator)
Longitud nod menaik 348.739 36°
Argumen perihelion 114.207 83°
Satelit 1 ( bulan)
Ciri-ciri fizikal
Purata jejari 6,372.797 km
Jejari Khatulistiwa 6,378.137 km
Jejari kutub 6,356.752 km
Luas permukaan 510,065,600 km²
Isipadu 1.083 207 3×1012 km³
Jisim 5.9742×1024 kg
Purata ketumpatan 5,515.3 kg/m³
Graviti permukaan Khatulistiwa 9.780 1 m/s²
(0.997 32 g)
Halaju lepas 11.186 km/s (≅39,600 km/j)
Tempoh putaran
ikut bintang
0.997 258 d (23.934 j)
Halaju putaran khatulistiwa 465.11 m/s
Kesendengan paksi 23.439 281°
right ascension Kutub Utara undefined°
Keserongan Kutub Utara +90°
Albedo 0.367
Suhu permukaan
Kelvin
Celsius
min mean max
185 K 287 K 331 K
-88.3 °C 14 °C 57.7 °C
Adjektif Terrestrial, Terran, Telluric, Tellurian, Earthly
Atmosfera
Tekanan atmosfera 101.3 kPa (MSL)
Komposisi 78.08% N2
20.95% O2
0.93% Argon
0.038% Karbon dioksida
Kesan wap air (berubah-ubah dengan cuaca)

Bumi (bahasa Inggeris:Earth) merupakan planet ketiga daripada matahari. Ia juga boleh dirujuk sebagai Bumi, Planet Bumi atau Terra.[1]

Rumah kepada jutaan spesies,[2] termasuklah manusia, bumi juga merupakan satu-satunya tempat di dalam semesta di mana kehidupan diketahui wujud. Pembuktian saintifik menunjukkan bahawa planet ini telah terbentuk kira-kira 4.54 bilion tahun yang lalu,[3][4][5][6] dan kehidupan muncul di permukaannya di dalam tempoh satu bilion tahun. Bumi dijangkakan telah berusia selama 4,600 juta tahun. Jarak purata Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer.

Bumi mempunyai lapisan udara dan medan magnet yang dipanggil magnetosfera yang melindung permukaan Bumi daripada angin suria, sinaran ultra merbahaya, dan radiasi dari angkasa lepas. Lapisan udara ini menyelitupi bumi sehingga ketinggian 700 kilometer dan yang selebihnya dianggap angkasa lepas. Lapisan udara ini dibahagi kepada Troposfera, Stratosfera, Mesosfera, Termosfera, dan Eksosfera.


Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, wujud di lapisan Stratosfera dan Mesosfera dan melindungi bumi daripada sinaran ultra-lembayung. Perbezaan suhu permukaan Bumi adalah di antara -70 °C sehingga 55 °C bergantung kepada iklim tempatan. Sehari di Bumi bersamaan 24 jam dan setahun di bumi bersamaan 365.25 hari. Bumi mempunyai jisim seberat 59,760 juta juta tan, dengan luas permukaan 510 juta km persegi. Ketumpatan Bumi pada 5,500 kilogram setiap meter persegi digunakan sebagai unit perbandingan ketumpatan berbanding planet yang lain, dengan ketumpatan Bumi sebagai 1.

Bumi mempunyai garis pusat sepanjang 12,756 kilometer. Graviti Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran graviti planet lain, dengan graviti Bumi sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit asli iaitu bulan. 70.8% permukaan bumi diseliputi air. Udara Bumi terdiri daripada 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% wap air, karbon dioksida, dan gas lain. Bumi dianggarkan mempunyai teras dalam bumi yang terdiri daripada besi nikel beku setebal 1,370 kilometer dengan suhu mencecah 4,500 °C, diselitupi pula oleh teras luar yang cair setebal 2,100 kilometer, diselitupi pula oleh mantle silika padu setebal 2,800 kilometer membentuk 83% isipadu bumi, dan akhir sekali diselitupi oleh kerak batu silika hampir 100 kilometer tebal.

Kerak bumi lebih nipis di dasar laut iaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbahagi kepada beberapa bahagian dan bergerak melalui pergerakan plat tektonik (teori hanyutan benua) menghasilkan gempa bumi. Puncak tertinggi adalah gunung Everest setinggi 8,848 meter, dan lautan terdalam mencecah 10,924 m. Tasik tertinggi adalah tasik Titicaca, dan tasik terbesar adalah Laut Caspian. Lautan terbesar ialah Lautan Pasifik. Lebih 2/3 kawasan Bumi dilitupi oleh air dan 12% daripada kawasan Bumi merupakan padang pasir.

Geografi

Pembahagian geografi: Benua

Keluasan:

  • Keseluruhan: 510.073 juta km2
  • Daratan: 148.94 juta km2 (29.2%)
  • Lautan: 361.132 juta km2 (70.8%)

Sempadan daratan: 251,480.24 km

Persisiran pantai: 356,000 km http://ms.wikipedia.org/wiki/Bumi